Wednesday, December 12, 2012

Dilemma


  • Aku udah kelas 9, udah tua.
  • Sebenernya kelas 9nya udah lama juga sih, sekarang ini pas aku lagi nulis pas UAS, udah akhir semester 1.
  • Alya semakin lama semakin bodo. Apakah ini efek aku mulai beralih dari kutu buku kelas kakap menjadi mesin karaoke berjalan? Entahlah.
  • Sekian, terimakasih
Nah, karena aku dah kelas 9 itu aku bingung. Alya dengan posting informal di dalam blog ini menyatakan RAGU MASUK SMA MANA. Alya Kamila yang sudah bersarang di BMD sejak TK sampai sekarang, SMP kelas 9 memasukkan SMA negri kedalam pertimbangan, dan benar-benar dipertimbangkan dengan sangat-sangat masak.

Kalian mungkin melihat Alya sebagai 'BMD Sejati' yang selalu mendukung BMD kapan pun dan dimana pun. Nggak pernah aku sekolah di sekolah lain selain BMD (catatan: aku gak playgroup, aku gak inget pernah playgroup). Nama Alya Kamila itu benar-benar sudah melebur bersama BMD.

Nah, sekarang giliran udah SMP mau masuk SMA yang akan mempengaruhi perguruan tinggi, aku benar-benar mempertimbangkan SMA mana. Karena SMA sangat mempengaruhi perguruan tinggi mana yang bisa kumasuki. Untuk jurusan sih aku masih tambah bimbang lagi, tapi paling nggak, I'd like to keep my options open.

SMA BMD itu SMA yang seru. SMA yang sejak dari sulu SD aku pingin banget kesana. SMA dengan sistem belajar 'BMD' yang aku udah srek dari dulu dan banyaknya acara ke luar negri yang aku seneng banget ikut. SMA dengan kelas GAC yang bisa mendapatkan sertifikat internasional yang memungkinkanku keterima perguruan tinggi di luar negri. Masalahnya BMD itu belum dikenal sebagai sekolah anak pinter dan ratingnya masih lebih rendah daripada SMA negri sasaranku. Karena rating rendah itu, kemungkinan aku keterima perguruan tinggi lewat jalur undangan itu susah. Jadi, jalur kuliah kalau aku SMA BMD adalah ke luar negri. Nah, kalau kuliah di luar negri harus kerja di luar juga, berarti aku harus ganti kewarganegaraan dan SELAMANYA tinggal di luar negri._.

SMA negri sasaranku itu kalo gak 3 ya 8. Udah itu aja, gak mau aku nek yang gak jelas gitu malah aneh. SMA negri itu gak enak pertama pake rok yang gak se-fleksibel celana. Rok juga memaksa kita harus selalu duduk lady-like seperti di film Princess Diaries. Jadi, selamat tinggal duduk ngangkang ala angkringan. Terus, sistem pembelajaran aku yakin pasti beda banget sama BMD. Lebih strict (apaan strict kayak Mr. Ipank aja-_-). Aku takutnya nanti aku kaget terus trauma terus jadi psycho atau skizofrenia terus tau-tau mbunuh orang tapi aku gak sadar terus dimasukin sel isolasi. Oke berlebihan. Tapi SMA negri apalagi dengan rating yang tinggi, bisa dengan sangat-sangat memudahkanku masuk perguruan tinggi negri manapun di seluruh Inndonesia. Nah, itu yang aku sebut 'I'd like to keep my option open'. Plus, SMA Negri bisa dengan sangat mudah mbolos dan area membolosnya tu lebih luas daripada BMD yang pol-pol bolos cuma ke Jojo.

Kalian pasti tahu kan kenapa aku posting curhatan gini? Alya Kamila gak akan pernah posting curhatan labil macam ini kalau dia gak benar-benar bingung. Jadi, aku cuma minta kalian sebagai pembaca setia yang heterososial memberi pendapat yang sejujur-jujurnya. Alya akan dengan sangat senang memasukkan pendapat kalian sebagai pertimbangan. Sekian, terima kasih.

Friday, December 7, 2012

20 White Thorny Roses with A Velvet Touch of a Luscious Red

Ini semacam comeback ku ke blog. Udah lamaaaa banget aku gak nulis. Udah hampir 1 semester ini aku gak nulis apa-apa di blog. Jadi, aku mau masukin aja puisiku yang udah tak bikin berbulan-bulan di memo HPku. Puisi romansa ini memang jelek nan mewek, tapi gak tau kenapa aku bangga banget sama puisinya. Here it goes.

21
2 and 1
2 become 1
What once 2 becoming 1
In a holy sacred matrimony

As shadow shades and fades
The hours began to slow its pace
Trapping me behind its hand
I am beyond the time
I am untouched by time
I am the man of time
I am timeless

They say I'm the greatest magic of all
When clock strikes twelve I shall
Gone and never come back ever again
Shall make you kneel and beg
Drowning you by my power
Drowns in a hypnotizing sea of mine
You are completely and perfectly mine

Fiery passion gets to control
All you desire is me
Me, and only me you desire
Whispering my name all night long
Velvet touch of your luscious lips touches
Around and around like the spring butterfly
Yes I know, I am lusty and clear

Overwhelmed by ours
Drunken of ours
Kaleidoscope eyes of ours
Hypnotized by ours

The daybreak creeps with curse
Thousand light beam impulse

In a second I was blind
What once vibrant now forever blind
In a second I was deaf
What once loud now forever deaf
In a second I was numb
What once fiery now forever numb
In a second I was shut
What once lust now forever shut

Idly on the wheel of grey
Goes forever on the same
Staring at sky of white
Goes forever on the same
Nothing besides me
Goes forever on the same

How clear it seems now
All my pain and sorrow
I was choked
Reality choked
Hides beyond the shocked
Slither and slaughter
With tears and laughter
Whispers of a nameless fear

Days of torture
Days of bitter
Are endless

There i am laying bright
Under the moonlight's spotlight
Beam of white gasps
Continuously unforgiving slaps
I lived in reality now
Swept my feet oh so slow
Pass the sun, flower, leaves, and snow

Shades of white
With a glimpse of an eye it was light
Ready for a flight
Get set on your wings to flap
Flap your wings harder each time
Keep flapping until you see land of white
Land of peace and serenity
Land of joy and happiness
land of promise
Land of you

Look at my last sunshine
Sound of my last heartbeat
Taste of my last lips kissed
Smell of my last scent
Feel of my last breath taken away
The End